Menyusuri Pantai Bersama Rusa Liar di Pulau Peucang
Rusa Jawa atau Cervus timorensis adalah salah satu hewan endemik di wilayah Jawa Barat, Bali, dan Pulau Timor. Sayangnya, populasi hewan cantik ini terus menurun karena berkurangnya tempat hidup alami akibat alih fungsi hutan dan perburuan. Bahkan saat ini rusa jawa telah masuk dalam Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai vulnerable atau rentan punah. Jumlah individu rusa dewasa diperkirakan hanya tersisa kurang dari 10.000 ekor.
Saat ini, dimana kamu bisa melihat rusa? Bagi warga perkotaan di Jawa Barat, kamu bisa melihat rusa diantaranya di Taman Safari, Penangkaran Ranca Upas, atau halaman Istana Bogor. Bertemu rusa di dalam kandang atau penangkaran tersebut tentu menyenangkan. Tapi di Pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon, kamu dengan mudah bisa melihat rusa berkeliaran dengan bebas di habitat alaminya.
Pulau Peucang yang tidak dihuni manusia dan hewan karnivora besar ini adalah surga bagi para rusa jawa. Sensus pada tahun 2012 mencatat jumlah rusa jawa di pulau ini total berjumlah 99 ekor. Rusa menghasilkan anak pertama kali pada umur 2 tahun. Setelahnya, setiap tahun rusa menghasilkan satu anak. Karena tidak ada predator dan kegiatan perburuan dilarang di pulau kecil dan cantik ini, jumlah rusa di Pulau Peucang saat ini mungkin mencapai lebih dari 200 ekor.
Kita bisa dengan mudah bertemu dan mengamati rusa di padang rumput Pesanggrahan Pulau Peucang yang luasnya 4,150 meter persegi. Rusa biasanya mengunjungi padang rumput tersebut setiap pagi dan sore hari untuk merumput. Rusa juga sering terlihat tetap berbaring di padang rumput sepanjang malam. Beberapa rusa juga terlihat berjalan-jalan di pantai Pulau Peucang yang berpasir putih dan lembut.
Sebagian besar rusa yang mencari makan di padang rumput adalah rusa betina yang tidak memiliki tanduk. Hanya sedikit rusa bertanduk yang ikut mencari makan di padang rumput. Menurut penelitian Drs. Mufti Sudibyo, M.Si, dkk (2012), rusa jantan remaja dengan ranggah atau tanduk muda cenderung menyendiri dan menjelajah hutan karena takut dengan rusa lain yang sudah memiliki ranggah keras. Soalnya, kalau mereka bertemu bisa terjadi perkelahian dan ranggah rusa yang masih mudah rawan patah. Saat musim kawin, yaitu di bulan September sampai Desember, rusa yang mengalami patah tanduk akan selalu mengalah dan tidak ikut dalam persaingan. Padahal, rusa harus selalu bersaing dengan cara berkelahi untuk mendapatkan betina idaman.
Jika kamu berencana ke
Pulau Peucang untuk menyusuri pantai bersama rusa liar yang cantik, jangan lupa
untuk menginap di NIKKI Peucang Resort. Penginapan dengan nuansa alami ini
terletak tepat di pinggir pantai. Rusa sering melintasi kamar yang dimiliki
resort ini atau berkerumun di sekitarnya. Pastikan kamu booking jauh-jauh hari
karena unitnya masih sangat terbatas. Hubungi sales@nikkipeucang.com atau +62 811 6112 772 untuk keterangan lebih lanjut.
Comments
Post a Comment